Koleksi Keramik di Museum Nasional yang terbanyak berasal dari Cina, dari masa Dinasti Han (206 sM - 220 M) sampai dengan masa dinasti terakhir, Dinasti Qing (1644-1912). Lainnya berasal dari Vietnam (abad ke-14 - 16 M), Thailand (abad ke-14 - 16 M), Jepang (abad ke-17 - 19 M), Timur Tengah (abad ke-18 - 19 M), dan Eropa (abad ke-17 - 19 M).
Koleksi tersebut merupakan data sejarah yang membuktikan adanya hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain di masa lalu, antara lain hubungan perdagangan. Indonesia di masa lalu merupakan penghasil utama rempah-rempah untuk komoditi perdagangan. Perdagangan masa lalu dilakukan dengan cara pembayaran uang atau cara tukar menukar (barter) rempah-rempah dengan keramik yang berasal dari luar negeri. Selain karena perdagangan, keramik diduga pula datang sebagai hadiah, upeti atau barang bawaan.
BOTOL AMPHORA
Di Sumatera dan Jawa banyak ditemukan keramik Tang. Hal itu dapat dihubungkan dengan bersamaan masa dinasti Tang(618-906) di Cina dan kegiatan kerajaan kuno Malayu (tahun 644) di Jambi, Sumatera; Sriwijaya (abad ke-7-14), di Palembang, Sumatera Selatan; dan Mataram (abad ke-8-10), di Jawa Tengah.
|
GUCI BUAH LABU GANDA
Kelihatan pada guci ini yang berbentuk buah labu ganda dan menurut kepercayaan Tao di Cina adalah lambang panjang umur. Termasuk kelompok keramik warna biru-putih yang dilukis sangat mahir dengan hiasan Delapan DewaTao. Dinasti Ming (1368-1644), masa kaisarJiajing (1522-1566) adalah pengganutTao. Jadi ada kecenderungan pengaruh lambang-lambang Tao pada berbagai media di antaranya keramik, ukiran kayu, sutera dan lukisan.
|
UANG PICIS
Pada satu sisi tertera 4 karakter Cina dilatinkan menjadi HSIN PING YUAN PAO artinya uang dari periode Hsin Ping. Uang ini merupakan tiruan dari uang kepeng cina yang pernah beredar pada tahun 998-1004. Mata uang ini beredar pada masa Pemerintahan Sultan Cirebon pada abad XVIII.
|
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
|
Sumber : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13274855
Tidak ada komentar:
Posting Komentar