Blue Fire Pointer Facebooker Sejati: Miroslav Janu Meninggal, Tim Arema ISL Ikut Rasakan Duka Cita

Senin, 28 Januari 2013

Miroslav Janu Meninggal, Tim Arema ISL Ikut Rasakan Duka Cita

Sunarto, sosok yang mencetak empat gol ketika Miro melatih Arema mengatakan, pelatih asal Republik Ceko ini sangat berjasa dalam karirnya karena sanggup membentuk mental pemenang, bukan pecundang. Sunarto yang saat itu masih berusia 20 tahun mampu mencetak empat gol krusial saat dilatih Miro, meski hanya bermain selama 524 menit.

"Saya merasakan kehilangan pelatih yang berjasa pada karir saya. Miro adalah sosok yang sangat obyektif, dia akan memilih pemain sesuai strategi, tidak peduli asing ataupun lokal," kata Sunarto kepada GOAL.com Indonesia.

Julukan Joker yang melekat pada dirinya juga diberikan Miro. Saat itu, 6 Februari 2011, Arema kesulitan menjebol gawang Persipura, Miro yang memasukkan Sunarto di menit ke-79 menggantikan Noh Alamshah, sangat gembira ketika pemain mudanya mencetak gol.

"Jika kita ibaratkan pertandingan adalah permainan kartu, Sunarto adalah Joker-nya. Sebelum melawan Persipura, dia juga menyamakan kedudukan saat kami bermain di Palembang," kata Miro dalam konferensi pers.

Pemain Arema lain yang merasakan kesedihan mendalam akibat meninggalnya Miro adalah Benny Wahyudi. Sosok full-back yang lugas ini menyatakan dirinya merasakan duka cita dan merasakan kehilangan.

"Dia adalah pelatih yang disiplin dan tegas. Punya kemampuan menjadi motivator kepada pemain muda untuk selalu lebih baik dalam setiap pekan," kata Benny Wahyudi.

Selain Sunarto dan Benny, hampir seluruh pemain, pelatih, atau mantan pemain Arema mengucapkan bela sungkawa yang mendalam kepada Miro. Hal ini terlihat dari status BBMdan foto profil para pemain yang memajang sosok pelatih yang pernah menukangi Slavia Praha ini.

Sementara itu, manajemen Arema ISL melalui Sudarmaji juga menyampaikan duka cita mendalam. Dengan penuh kenangan, media officer itu mengatakan, Miro sangat luar biasa dalam menanamkan filosofi sepakbola Indonesia dengan membangkitkan peran anak muda.

"Arema pernah merasakan runner-up ISL, Indonesia sangat kehilangan pelatih yang memberikan inspirasi. Kami jajaran manajemen Arema menyampaikan turut berduka cita yang mendalam. Semoga kebaikan Miro diterima disisi-Nya," kata Sudarmaji. (gk-48)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar