Blue Fire Pointer Facebooker Sejati: Sriwijaya FC & Mitra Kukar Bidik Gelar Juara Baru ISL U-21

Selasa, 10 September 2013

Sriwijaya FC & Mitra Kukar Bidik Gelar Juara Baru ISL U-21



Kendati tidak mau sesumbar, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar sama-sama membidik target menjadi juara baru Indonesia Super League (ISL) U-21 saat kedua tim saling bentrok dalam laga final di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (6/9).

Manajemen Sriwijaya FC memang menargetkan Laskar Wong Kito Mudo sebagai juara. Ambisi itu diwujudkan dengan merekrut pelatih lisensi ISL yaitu Subangkit yang direkrut dari Persiwa Wamena. Di skuat Sriwijaya FC juga terdapat para pemain SAD yang sudah menimba ilmu di Uruguay.

Tetapi, sang arsitek sendiri justru merendah dengan situasi unggulan yang disematkan kepada timnya. Sebab, pujian bisa jadi akan membuat para pemain tidak konsentrasi dalam bermain.

“Semua pemain harus kerja keras untuk menjadi juara. Tidak ada yang mudah dalam kompetisi ini. Saya tidak setuju jika kami dipermudah oleh adanya pemain SAD. Karena semua pemain harus bekerja keras meskipun dia pernah berlatih di luar negeri,” kata Subangkit menjawab pertanyaan Goal Indonesia.



Dari komposisi pemain, pencetak gol terbanyak ISL U-21 Risky Dwi nampaknya tetap akan dipasang sebagai starter. Sama seperti sebelumnya, dirinya bakal memerankan peran striker tunggal, karena Subangkit dipastikan memasang tiga gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1, di mana dua diantaranya punya kecepatan di atas rata-rata, seperti Novri Setiawan dan Alan Marta.

Di lini belakang, lulusan SAD, Teja Paku Alam sebagai kiper, dan bek sekaligus kapten tim Vava Mario Zagalo juga dipastikan menjadi tulang punggung. Kolaborasi keduanya sukses menghambat lawan karena sejauh ini SFC sukses enam kali clean sheet.

“Pendek kata, gelar juara memang target kami untuk menyandingkan gelar ISL tahun lalu,” tutup Subangkit.

Sementara itu, Mitra Kukar tidak ingin kalah sebelum bertanding. Sebagai pelecut, pemerintah daerah setempat akan mengucurkan bonus besar begitu gelar ISL U-21 digenggam. Namun sebelum bonus itu dipikirkan, melawan Sriwijaya memang membutuhkan perjuangan ekstra berat.

Sebagai juara grup D di penyisihan dan juara grup L di delapan besar, pelatih Mitra Kukar Rahmad Rambo Hidayat menyatakan, tidak pantas menyebut dirinya inferior. Justru pengalaman itu bakal dijadikan modal untuk melawan Sriwijaya.



Berbeda dengan Sriwijaya yang memakai pola 4-2-3-1, Mitra Kukar bakal memainkan pakem 4-3-3. Pola menyerang frontal ini sudah dipraktekkan Naga Mekes Muda sejak penyisihan. Hasilnya tiga tukang gedor mereka secara bergantian menjebol gawang lawan, yakni Arpani enam gol, serta Roy Fadlan dan Ali Surahman yang masing-masing mengemas lima gol.

“Kami saat ini sedang fokus untuk mengembalikan kondisi pemain, namun sejauh ini sangat menggembirakan. Pemain dalam motivasi tinggi untuk mendapatkan gelar. Kita manfaatkan itu untuk mengalahkan Sriwijaya,” tutur Rahmad.

Juara kompetisi ISL U-21 akan mendapatkan hadiah Rp200 juta untuk sang juara, runner up akan mendapatkan Rp150 juta. Sementara peringkat tiga dan empat akan mendapatkan masing-masing Rp75 Juta dan Rp50 juta. (gk-48)

Data Fakta ISL U-21:
  1. Sebelum melangkah ke final, baik Sriwijaya ataupun Mitra Kukar belum pernah kalah dibabak penyisihan.
  2. Persela Lamongan adalah tim yang paling banyak mengkoleksi gelar yaitu dua kali pada tahun 2011 dan 2012.
  3. Dalam lima edisi ISL U-21, Persipura selalu masuk babak semifinal. Sejauh ini apa yang dilakukan Persipura adalah yang paling banyak.
  4. Topskor ISL U-21 musim 2013 ini adalah Dwi Risky (SFC) dengan 9 gol, di posisi kedua ada Arpani (Mitra Kukar) dengan enam gol.
  5. Subangkit (SFC) adalah pemilik lisensi tertinggi di bidang kepelatihan dari 20 klub peserta ISL U-21.
  6. Kompetisi U-21 ini terbilang unik karena jika nama pemain sudah terdaftar, maka pemain itu bisa dimainkan di tim senior.
  7. Setiap tahun, usai final selalu diadakan pemilihan pemain terbaik. Dalam empat edisi pemain terbail didapatkan oleh Dedi Kusnandar (Pelita Jaya - 2009), Munadi (Persib - 2010), Fandi Eko Utomo (Persela - 2011) Lerby Eliandry (Persisam - 2012).
  8. Dari empat tim semifinal musim ini, hanya Persipura yang jersey nya tidak sama dengan tim seniornya.
  9. Adanya tim U-21 menjadi salah satu syarat klub tersebut bisa berkompetisi di ISL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar